Ahlan wa Sahlan ....ya Akhi ...ya Ukhti ......

" Fastabikhul Khoirots "

Berlomba2 dalam Kebaikan ....
Menyuguhkan " Good Influence "

Sabtu, 19 April 2008

CERMIN DIRI

CERMIN DIRI
M
elepas Belenggu Kekikiran
Oleh KH. Abdullah Gymnastiar


Dalam keseharian kehidupan kita, begitu sangat sering dan nikmatnya ketika kita bercermin.
Tidak pernah bosan barang sekalipun padahal wajah yang kita tatap itu-itu juga, aneh bukan ?

Bahkan hampir pada setiap kesempatan yang memungkinkan kita selalu menyempatkan diri untuk bercermin. Mengapa demikian ?

Sebabnya kurang lebih karena kita ingin selalu berpenampilan baik, bahkan sempurna.
Kita sangat tidak ingin berpenampilan mengecewakan, apalagi kusut dan acak-acakan tak karuan.

Sebabnya penampilan kita adalah juga cermin pribadi kita.
Orang yang necis, rapih, dan bersih maka pribadinya lebih memungkinkan untuk bersih dan rapih
pula. Sebaliknya orang yang penampilannya kucel, kumal, dan acak-acakan maka kurang lebih seperti itulah pribadinya.

Tentu saja penampilan yang necis dan rapih itu menjadi kebaikan sepanjang niat dan caranya benar.
Niat agar orang lain tidak terganggu dan terkecewakan, niat agar orang lain tidak berprasangka buruk, atau juga niat agar orang lain senang dan nyaman dengan penampilan kita.

Dan ALLOH suka dengan penampilan yang indah dan rapih sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW,

" Innallaha jamiilun yuhibbul jamaal "

" Sesungguhnya ALLOH itu indah dan menyukai keindahan".

Yang harus dihindari adalah niat agar orang lain terpesona, tergiur, yang berujung orang lain menjadi terkecoh, bahkan kemudian menjadi tergelincir baik hati atau napsunya, naudzhubillah.

Tapi harap diketahui, bahwa selama ini kita baru sibuk bercermin 'topeng' belaka.

Topeng 'make up', seragam, jas, dasi, sorban, atau 'asesoris' lainnya.

Sungguh, kita baru sibuk dengan topeng, namun tanpa disadari kita sudah ditipu dan diperbudak oleh topeng buatan sendiri. Kita sangat ingin orang lain menganggap diri ini lebih dari kenyataan yang sebenarnya.

Ingin tampak lebih pandai, lebih gagah, lebih cantik, lebih kaya, lebih sholeh, lebih suci dan aneka kelebihan lainnya. Yang pada akhirnya selain harus bersusah payah agar 'topeng' ini tetap melekat, kita pun akan dilanda tegang dan was-was takut 'topeng' kita terbuka, yang berakibat orang tahu siapa kita yang 'aslinya' .

Tentu saja tindakan tersebut, tidak sepenuhnya salah. Karena membeberkan aib diri yang telah ditutupi ALLOH selama ini, adalah perbuatan salah.

Yang terpenting adalah diri kita jangan sampai terlena dan tertipu oleh topeng sendiri, sehingga kita tidak mengenal diri yang sebenarnya, terkecoh oleh penampilan luar. Oleh karena itu marilah kita jadikan saat bercermin tidak hanya 'topeng' yang kita amat-amati, tapi yang terpenting adalah bagaimana isinya, yaitu diri kita sendiri.

Mulailah amati wajah kita seraya bertanya, " Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana ataukah wajah ini yang akan hangus legam terbakar dalam bara jahannam ? "

Lalu tatap mata kita, seraya bertanya,
"Apakah mata ini yang kelak dapat menatap penuh kelezatan dan kerinduan, menatap ALLOH Yang Maha Agung, menatap keindahan surga, menatap Rasulullah, menatap para Nabi, menatap kekasih-kekasih ALLOH kelak ?

Ataukah mata ini yang akan terbeliak, melotot, menganga, terburai, meleleh ditusuk baja membara ?
Akankah mata terlibat maksiat ini akan menyelamatkan ?
Wahai mata apa gerangan yang kau tatap selama ini ? "

Lalu tataplah mulut ini, "Apakah mulut ini yang di akhir hayat nanti dapat menyebut kalimat thoyibah, 'laillahailallah', ataukah akan menjadi mulut berbusa yang akan menjulur dan di akherat akan memakan buah zakun yang getir menghanguskan dan menghancurkan setiap usus serta menjadi peminum lahar dan nanah ?

Saking terlalu banyaknya dusta, ghibah, dan fitnah serta orang yang terluka dengan mulut kita ini ! "

" Wahai mulut apa gerangan yang kau ucapkan? Wahai mulut yang malang betapa banyak dusta yang engkau ucapkan. Betapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam ?
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu palsu yang engkau ucapkan untuk menipu beberapa orang ? Betapa jarangnya engkau jujur ?
Betapa jarangnya engkau menyebut nama ALLOH dengan tulus ?

Betapa jarangnya engkau syahdu memohon agar ALLOH mengampuni ? "

Lalu tataplah diri kita tanyalah, " Hai kamu ini anak sholeh atau anak durjana, apa saja yang telah kamu peras dari orang tuamu selama ini dan apa yang telah engkau berikan ?

Selain menyakiti, membebani, dan menyusahkannya.

Tidak tahukah engkau betapa sesungguhnya engkau adalah makhluk tiada tahu balas budi !

" Wahai tubuh, apakah engkau yang kelak akan penuh cahaya, bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih di dalam lahar membara jahannam terasang tanpa ampun derita tiada akhir "

" Wahai tubuh, berapa banyak masiat yang engkau lakukan ?
Berapa banyak orang-orang yang engkau dzhalimi dengan tubuhmu ?
Berapa banyak hamba-hamba ALLOH yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu ?
Berapa banyak perindu pertolonganmu yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu ?
Berapa pula hak-hak yang engkau napas ? "

" Wahai tubuh, seperti apa gerangan isi hatimu ?
Apakah tubuhmu sebagus kata-katamu atau malah sekelam daki-daki yang melekat di tubuhmu ?
Apakah hatimu segagah ototmu atau selemah atau selemah daun-daun yang mudah rontok ?

Apakah hatimu seindah penampilanmu atau malah sebusuk kotoran-kotoranmu ? "

Lalu ingatlah amal-amal kita, "Hai tubuh apakah kau ini makhluk mulia atau menjijikan, berapa banyak aib-aib nista yang engkau sembunyikan dibalik penampilanmu ini ? "

"Apakah engkau ini dermawan atau sipelit yang menyebalkan? "
Berapa banyak uang yang engkau nafkahkan dan bandingkan dengan yang engkau gunakan untuk selera rendah hawa nafsumu ".

"Apakah engkau ini sholeh atau sholehah seperti yang engkau tampakkan ?
Khusukkah shalatmu, dzikirmu, doamu, .ikhlaskah engkau lakukan semua itu ?
Jujurlah hai tubuh yang malang! Ataukah menjadi makhluk riya tukang pamer ! "

Sungguh betapa beda antara yang nampak di cermin dengan apa yang tersembunyi, betapa aku telah tertipu oleh topeng ?
Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus
topeng-topeng duniawi "

Wahai sahabat-sahabat sekalian, sesungguhnya saat bercermin adalah saat yang tepat agar kita dapat mengenal dan menangisi diri ini.


Demikian tausyiah Aa kali ini, semoga menggugah kesadaran kita akan keberadaan diri kita di dunia ini.


Wassalam
Echost

" Mahalnya nilai sebuah Kesuksesan "

Cerita hidup yang sangat menyentuh.

Ada hikmah hakiki yang bisa kita petik :

1. Pengalaman berharga orang lain merupakan guru yang paling baik dan bijaksana.
2. Penyesalan selalu datang terlambat atau kemudian.
3. Waktu tidak bisa kita putar balik kembali.

Jadi isilah waktu hari-harimu dengan baik, penuh rencana dan bijaksana.

4. Family value merupakan bingkai kehidupan yang terindah kalau kita bisa menghayatinya.
5. Harta dan symbol-simbol kehidupan duniawi lain tidak berarti dibandingkan ketulusan kebersamaan dan keinginan/harapan untuk saling dimengerti, dipahami, didengarkan oleh satu dengan yang lainnya.
6. Last but not least, komunikasi dari hati-ke hati, perhatian dan kasih sayang tulus sebaiknya terus dibangun dan dilestarikan dalam keluarga.

Semoga bermanfaat.


" Mahalnya nilai sebuah kesuksesan "

Saya seorang ibu dengan 2 orang anak, mantan direktur sebuah perusahaan multinasional.

Mungkin anda termasuk orang yang menganggap saya orang yang berhasil dalam karir namun sungguh jika seandainya saya boleh memilih maka saya akan berkata kalau lebih baik saya tidak seperti sekarang dan menganggap apa yang saya raih sungguh sia-sia. Semuanya berawal ketika putri saya satu-satunya yang berusia 19 tahun baru saja meninggal karena overdosis narkotika.

Sungguh hidup saya hancur berantakan karenanya, suami saat ini masih terbaring di rumah sakit karena terkena stroke dan mengalami kelumpuhan karena memikirkan musibah ini.

Putera saya satu-satunya juga sempat mengalami depresi berat dan sekarang masih dalam perawatan intensif sebuah klinik kejiwaan, dia juga merasa sangat terpukul dengan kepergian adiknya.

Sungguh apa lagi yang bisa saya harapkan.

Kepergian Maya dikarenakan dia begitu guncang dengan kepergian Bik Inah pembantu kami.

Hingga dia terjerumus dalam pemakaian Narkoba. Mungkin terdengar aneh kepergian seorang pembantu bisa membawa dampak begitu hebat pada putri kami.

Harus saya akui bahwa bik Inah sudah seperti keluarga bagi kami, dia telah ikut bersama kami sejak 20 tahun yang lalu dan ketika Doni berumur 2 tahun. Bahkan bagi Maya dan Doni , bik Inah sudah seperti ibu kandungnya sendiri. Ini semua saya ketahui dari buku harian Maya yang saya baca setelah dia meninggal.

Maya begitu cemas dengan sakitnya bik Inah, berlembar-lembar buku hariannya berisi hal ini.
Dan ketika saya sakit (saya pernah sakit karena kelelahan dan diopname di rumah sakit selama 3 minggu )

Maya hanya menulis singkat sebuah kalimat di buku hariannya

" Hari ini Mama sakit di Rumah sakit " , hanya itu saja.

Sungguh hal ini menjadikan saya semakin terpukul. Tapi saya akui ini semua karena kesalahan saya.

Begitu sedikitnya waktu saya untuk Doni,Maya dan Suami saya.

Waktu saya habis di kantor, otak saya lebih banyak berpikir tentang keadaan perusahaan dari pada keadaan mereka. Berangkat jam 07:00 dan pulang di rumah 12 jam kemudian bahkan mungkin lebih.

Ketika sudah sampai rumah rasanya sudah begitu capai untuk memikirkan urusan mereka.

Memang setiap hari libur kami gunakan untuk acara keluarga, namun sepertinya itu hanya seremonial dan rutinitas saja, ketika hari Senin tiba saya dan suami sudah seperti "robot" yang terprogram untuk urusan kantor.

Sebenarnya ibu saya sudah berkali-kali mengingatkan saya untuk berhenti bekerja sejak Doni masuk SMA namun selalu saya tolak, saya anggap ibu terlalu kuno cara berpikirnya.

Memang Ibu saya memutuskan berhenti bekerja dan memilih membesarkan kami 6 orang anaknya.
Padahal sebagai seorang sarjana ekonomi karir ibu waktu itu katanya sangat baik.
Dan ayahpun ketika itu juga biasa-biasa saja dari segi karir dan penghasilan.

Meski jujur saya pernah berpikir untuk memutuskan berhenti bekerja dan mau mengurus Doni dan Maya, namun selalu saja perasaan bagaimana kebutuhan hidup bisa terpenuhi kalau berhenti bekerja, dan lalu apa gunanya saya sekolah tinggi-tinggi ?

Meski sebenarnya suami saya juga seorang yang cukup mapan dalam karirnya dan penghasilan.

Dan biasanya setelah ada nasehat ibu saya menjadi lebih perhatian pada Doni dan Maya namun tidak lebih dari dua minggu semuanya kembali seperti asal urusan kantor dan karir fokus saya.
Dan kembali saya menganggap saya masih bisa membagi waktu untuk mereka toh teman yang lain di kantor juga bisa dan ungkapan "kualitas pertemuan dengan anak lebih penting dari kuantitas "selalu menjadi patokan saya.

Sampai akhirnya semua terjadi dan diluar kendali saya dan berjalan begitu cepat sebelum saya sempat tersadar.

Maya berubah dari anak yang begitu manis menjadi pemakai Narkoba dan saya tidak mengetahuinya !

Sebuah sindiran dan protes Maya saat ini selalu terngiang di telinga.

Waktu itu bik Inah pernah memohon untuk berhenti bekerja dan memutuskan kembali kedesa untuk membesarkan Bagas, putera satu-satunya, setelah dia ditinggal mati suaminya.

Namun karena Maya dan Doni keberatan maka akhirnya kami putuskan agar Bagas dibawa tinggal bersama kami. Pengorbanan bik Inah buat Bagas ini sangat dibanggakan Maya.

Namun sindiran Maya tidak begitu saya perhatikan. Akhirnya semua terjadi, setelah tiba-tiba jatuh sakit kurang lebih dua minggu , bik Inah meninggal dunia di Rumah Sakit.

Dari buku harian Maya saya juga baru tahu kenapa Doni malah pergi dari rumah ketika bik Inah di Rumah Sakit.

Memang Doni pernah memohon pada ayahnya agar bik Inah dibawa ke Singapore untuk berobat setelah dokter di sini mengatakan bahwa bik Inah sudah masuk stadium 4 kankernya.

Dan usul Doni kami tolak hingga dia begitu marah pada kami. Dari sini saya kini tahu betapa berartinya bik Inah buat mereka, sudah seperti ibu kandungnya yg mampu menggantikan tempat saya yang seolah hanya bertugas melahirkan mereka saja ke dunia. Tragis.

Dan sebuah foto "keluarga" di dinding kamar Maya sering saya amati kalau lagi kangen dengannya.

Beberapa bulan yang lalu kami sekeluarga ke desa bik Inah.

Atas desakan Maya kami sekeluarga menghadiri acara pengangkatan Bagas sebagai kepala sekolah madrasah setelah dia selesai kuliah dan belajar dipesantren. Dan Doni pun begitu bersemangat untuk hadir di acara itu padahal dia paling susah untuk diajak ke acara serupa di kantor saya atau ayahnya.

Dan difoto " keluarga " itu tampak bik Inah, Bagas, Doni dan Maya tersenyum bersama.

Tak pernah kami lihat Maya begitu senang seperti saat itu dan seingat saya itulah foto terakhirnya.

Setelah bik Inah meninggal Maya begitu terguncang dan shock, kami sempat merisaukannya dan membawanya ke psikolog ternama di Jakarta.

Namun sebatas itu yang kami lakukan setelah itu saya kembali berkutat dengan urusan kantor.

Dan dihalaman buku harian Maya penyesalan dan air mata tercurah. Maya menulis :

" Ya Allah kenapa bik Inah meninggalkan Maya, terus siapa yang bangunin Maya,
siapa yang nyiapin sarapan Maya,
siapa yang nyambut Maya kalau pulang sekolah,
siapa yang ngingetin Maya buat sholat,
siapa yang Maya cerita kalau lagi kesel di sekolah,siapa yang nemenin Maya kalo nggak bisa tidur..........

Ya Allah , Maya kangen banget sama bik Inah "Astagfirullah” bukankah itu seharusnya tugas saya sebagai ibunya, bukan bik Inah ?

Sungguh hancur hati saya membaca itu semua, namun semuanya sudah terlambat tidak mungkin bisa kembali, seandainya semua bisa berputar kebelakang saya rela berkorban apa saja untuk itu.

Kadang saya merenung sepertinya ini hanya cerita sinetron di TV dan saya pemeran utamanya.

Namun saya tersadar ini real dan kenyataan yang terjadi.

Sungguh saya menulis ini bukan berniat untuk menggurui siapapun tapi sekedar pengurang sesal saya semoga ada yang bisa mengambil pelajaran darinya. Biarkan saya yang merasakan musibah ini karena sungguh tiada terbayang beratnya.

Semoga siapapun yang membaca tulisan ini bisa menentukan "prioritas hidup dan tidak salah dalam memilihnya".

Biarkan saya seorang yang mengalaminya. Saat ini saya sedang mengikuti program konseling/therapy dan mencoba aktif ikut dipengajian-pengajian untuk menentramkan hati saya.

Berkat dorongan seorang teman saya beranikan tulis ini semua.
Saya tidak ingin tulisan ini sebagai tempat penebus kesalahan saya, karena itu tidak mungkin !

Dan bukan pula untuk memaksa anda mempercayainya, tapi inilah faktanya.

Hanya semoga ada yang memetik manfaatnya.
Dan saya berjanji untuk mengabdikan sisa umur saya untuk suami dan Doni.
Dan semoga Allah mengampuni saya yang telah menyia-nyiakan amanahNya pada saya.
Dan disetiap berdoa saya selalu memohon

" Ya Allah, seandainya Engkau akan menghukum Maya karena kesalahannya, sungguh tangguhkanlah Ya Allah, biar saya yang menggantikan tempatnya kelak, biarkan buah hatiku tentram di sisiMu " .

Semoga Allah mengabulkan doa saya.

Besok Kiamat !

Besok Kiamat

Subhanallah, Allahu Akbar
FYI....It's a sign of an early warning...

Dear all,
Mungkin ini bagus juga nih buat bahan renungan kita.
Peringatan Awal Kiamat Sudah Muncul !

Masihkah kita terlena akan Kehidupan Dunia ?
Baca & renungkan... seandainya tidak tergerak hati kita setelah membacanya, maka pasti ada sesuatu yang salah pada hati kita...


MERM (MARS Exploration Rover Mission) - 24th March 2004.

The science of astronomy states that the speed of planet MARS has
been decreasing in its course orbit toward the eastern direction in
the few past weeks to the level we notice the "waver" between the
east and the west, and on Wednesday the 30th July 2004, expected the
planet movement will stop going towards the eastern direction. Then
in the months of August and September 2004, MARS will change its
course in the opposite direction to the west - and that until the end
of September 2004, which means the sun will rise now from the west on
MARS! This Weird phenomenon of the opposite movement called
"Retrograde Motion".

Most astronomy scientist states that all the planets in the universe
will go through the same once at least and our planet EARTH is one of
them. Planet Earth will move in the opposite direction someday and
the sun will rise from the West!!! This might occurs soon and we are
aware of it.

Terjemahan bebas:
Ilmu astronomi menyatakan bahwa kecepatan Planet Mars dalam lintasan
orbitnya telah berkurang terhadap orbit Timur dalam beberapa minggu
terakhir ini hingga ke tingkat yang meragukan geraknya antara timur dan
barat. Pada hari Rabu (30 Juli 2004), diperkirakan bahwa pergerakan
planet akan berhenti bergerak dari arah timur. Kemudian, pada bulan
Agustus dan September 2004, planet Mars akan merubah pergerakan
orbitnya ke arah yang berlawanan (yang semula dari timur ke barat,
menjadi dari barat ke timur) dimana hal ini berarti bahwa matahari akan
terbit dari bagian barat Mars mulai saat ini. Fenomena yang aneh ini
(pergerakan ke arah yang berlawanan) disebut "Retrogade Motion".

Para pakar astronomi menyatakan bahwa semua planet di alam semesta
ini akan mengalami hal yang sama, setidaknya sebanyak satu kali, dan
Planet Bumi kita pun termasuk didalamnya. Planet Bumi akan bergerak ke
arah yang berlawanan dan matahari pun akan terbit dari barat!!!! Hal
ini akan terjadi dalam waktu singkat dan kita semua pun pasti akan
menyadarinya.

-----------------------------------------------------------------------

Menurut Hadist Nabi saw. Rasullullah saw bersabda:
" Salah satu tanda akhir zaman (Kiamat), apabila sampai masanya... matahari terbit disebelah barat.
Pada masa ini, taubat sudah tiada." hadith Muslim. Menurut Syariah Muhammadiah,

" Terbitnya matahari disebelah Barat hanya akan berlaku sekali pada masa dan ketika itu, matahari terus berada di sebelah barat. Dan seterusnya, matahari akan kembali terbit di sebelah timur dan seterusnya
pada hari-hari yang berikut sehingga Allah menghendaki dan menetapkannya."

Inilah apa yang akan berlaku pada planet MARS.

Bergerak dari timur kebarat * berhenti - bergerak kebarat dalam masa yang pendek - dan kemudian
bergerak semula ke arah timur ke barat. Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasullullah SAW pernah berkata :

" Tidak berlaku dan tibanya kemusnahan dunia (Kiamat) sehingga terbitnya matahari dari barat.
Apabila tiba masanya ini, semua makhluk di dunia akan segera sadar dan percaya akan kekuasaan Allah.

Tetapi pada masa ini, semuanya sia-sia belaka. Tiada satu pun pintu taubat dibuka. Sesungguhnya pada MASA TERSEBUT, rugilah bagi mereka itu".

Hadith
Al-Bukhari, Muslim.

Matlamat utama adalah inginnya saya menyeru pada rekan semua: setiap planet di dunia akan mengalami fenomena yang sama. Tahun ini, planet Mars akan berlaku matahari terbit disebelah barat. Kita tak tahu, mungkin planet-planet lain sudah pun mengalami fenomena ini, dan mungkin hanya bumi saja yang belum, kita tak tahu, hanya Allah yang tahu.

Sesungguhnya amatlah benar Allah Maha Pengasih dan Penyayang, Dia sudah pun memberi tanda awal, walaupun melalui hambanya yang bukan Islam. Tapi bagi kita yang sudah beriman ini, sadarlah selagi belum terlambat.

Karena sekiranya berlaku, taubat sudah tidak diterima.

Dunia ini hanya sementara.

Bertaubatlah dari segala dosa yang kita lakukan. Berzikirlah, walaupun hanya pada sisa-sisa masa yang terluang karena zikir itu juga penghapus dosa kita.

Sebarkan pesan ini pada saudara-saudara yang lain, mudah-mudahan kita bisa saling mengingatkan akan dekatnya Hari Kiamat.

Beda Positive dan Negative Thinking

Beda Positive dan Negative Thinking

Ada dua anak bernama Si Ceria dan Si Murung.
Seperti namanya Ceria mempunyai sifat periang, selalu gembira, dan selalu tersenyum.
Sebaliknya Murung mempunyai perangai yang cemberut, selalu sedih, dan jarang tersenyum.

Suatu ketika orang tua mereka berpikiran untuk membuat Si Murung tersenyum gembira dan membuat Si Ceria menjadi sedih cemberut dan sedih.

Nah orang tua mereka mulai memikiran apa yang menjadi kesenangan mereka !

Si Cemberut yang menginjak masa ABG sedang terkena demam HP, jika pergi dengan teman-temannya sering kali ia meminjam HP milik temannya untuk menelpon.
Kemudian orang tuanya membelikan dia HP supaya dia menjadi senang dan gembira.

Sewaktu cemberut pergi sekolah HP itu dibungkus oleh orang tuanya dengan kertas kado yang bagus dan diletakkan di kamarnya.
Sewaktu Cemberut pulang ia segera masuk ke kamarnya, dan ia melihat ada kado di kasurnya.

Dengan sergap ia cepat-cepat membuka kado itu dan ia terkejut sekali ketika di dalamnya berisi HP. Wajahnya tersenyum, tapi tidak lama. Kemudian ia murung lagi karena ia berpikiran kalau-
kalau HP ini ia bawa pasti teman-temannya akan banyak yang pinjam, terus kalo rusak biayanya pasti mahal.

Di benaknya selalu muncul pikiran yang negatif, sehingga kado HP itu menjadi beban baginya. Dan yang keluar dari mulutnya adalah omelan-omelan dan umpatan, bukannya terima kasih kepada orang tuanya.

Si Ceria yang senang dengan kuda, diberi oleh orang tuanya telepong kuda (kotoran kuda) dengan harapan ia menjadi sedih dan murung.

Telepong yang dibungkus dengan menarik itu juga diletakkan di kamarnya.

Sewaktu Ceria pulang ia juga terkejut ada kado di kamarnya.

Dengan sergap ia membuka pula kado itu. Ketika dibuka bau busuk keluar dari kado itu, dan alangkah terkejutnya bahwa kado itu berisi kotoran kuda.

Mukanya menjadi kebingungan sebentar. Dia berpikir, " Masa sih orang tuaku yang begitu mencintai aku memberi aku kotoran kuda, wah pasti ada sesuatu di balik hadiah ini! "

Setelah berpikir sebentar kemudian ia lari kepada orang tuanya dan mencium mereka.
Orang tuanya sangat bingung dan terkejut kemudian bertanya,
" Lho kamu itu diberi kotoran kuda kok senang sih ? ".

Lalu Ceria menjawab, " Papa, Mama, saya tahu kalian sangat mencintai saya, jadi tidak mungkin memberi kotoran kuda kepada saya, pasti kotoran kuda itu adalah sebuah tanda. Kalau ada kotoran kuda, berarti ada kudanya. Saya tahu bahwa kalian akan membelikan kuda pony buat
saya, dan sekarang mana kudanya ? "

Kemudian orang tuanya berkata, "Lho kami hanya memberi itu kepada kamu.
" Ceria menyahut, "Tidak mungkin saya yakin pasti ada kudanya "
Akhirnya orang tuanya kalah, dan membelikan dia kuda pony.

Refleksi :
Orang yang hidupnya merasa sangat dicintai Allah SWT akan selalu berpikir bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik dalam hidupnya walaupun dia sedang dalam penderitaan.

Sehingga orang hidup dalam cinta kasih Allah SWT akan selalu gembira, dan ceria di dalamnya
hidupnya. Sebaliknya orang yang pesimis, akan merasa bahwa hidup ini menjadi beban penderitaan yang sangat panjang. Sehingga di dalam hidupnya akan gelisah, takut, dan khawatir.

"Di mana pun kita berada....Allah SWT hanyalah sejauh doa"

Ahlaq Rosul thd Pengemis ...Yahudi lagi ....

Ahlaq Rosul thd Pengemis ...Yahudi lagi ....

Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,

"Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya".

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW praktis tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya ( Aisyah RA ) yang tidak lain tidak bukan...merupakan istri Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,

"Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?".

Aisyah RA menjawab, "Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja".

"Apakah Itu ?", tanya Abubakar RA.

"Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana", kata Aisyah RA.

Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu.

Abubakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.

Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, "Siapakah kamu ?".
Abubakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa."

"Bukan! ....Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", bantah si pengemis buta itu.

"Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah.

Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu
dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu ..... "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW".

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abubakar RA, dan kemudian berkata, "Benarkah demikian?

Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... "

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abubakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.

Nah, wahai saudaraku, bisakah kita meneladani kemuliaan akhlaq
Rasulullah SAW ?

Atau adakah setidaknya niatan untuk meneladani beliau ?

Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia- mulia akhlaq.

Kalaupun tidak bisa kita meneladani beliau seratus persen, alangkah baiknya bila kita berusaha meneladani sedikit demi sedikit, kita mulai saja dari apa yang kita sanggup melakukannya.

Wassalam


Distributed by
Echost
Personal Email

Tawakal ?

Date: Thu, 26 Sep 2002 12:55:12 +0800
From: "Choironi, Umul"
Subject: Tauhid Dan Tawakal

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Berikut ini adalah artikel dari Minhajul Qashidhin, insya Allah bermanfaat
Bagi kita semua, dalam rangka peningkatan tauhid kita kepada Allah Ta'ala & dapat
mencegah kita terpeleset kedalam kemusyrikan.


Silahkan disebarkan


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarkatuh
Zainal


Tauhid Dan Tawakal
Ibnu Qudamah

Halaman dua dari empat tulisan

BEBERAPA GAMBARAN KEADAAN TAWAKAL

Ketahuilah bahwa tawakal itu terbentuk dari kata al-wakalah.

Jika dikatakan,

"Wakkala Fulan amruhu ila Fulan", artinya Fulan yang pertama menyerahkan
urusannya kepada Fulan yang kedua serta bersandar kepadanya dalam urusan
ini.

Tawakal merupakan ungkapan tentang penyandaran hati kepada yang diwakilkan.

Manusia tidak bisa disebut tawakal kepada selainnya kecuali setelah dia
bersandar kepadanya dalam beberapa hal, yaitu dalam masalah simpati,
kekuatan dan petunjuk.

Jika engkau sudah mengetahui hal ini, maka bandingkanlah dengan tawakal kepada Allah.

Jika hatimu sudah merasa mantap bahwa tidak ada yang bisa berbuat kecuali Allah semata, jika engkau sudah yakin bahwa ilmu, kekuasaan dan rahmat-Nya sempurna, di belakang kekuasaan-Nya tidak ada kekuasaan lain, di belakang ilmu-Nya tidak ada ilmu
lain, di belakang rahmat-Nya tidak ada rahmat lain, berarti hatimu sudah
bertawakal hanya kepada-Nya semata dan tidak menengok kepada selain-Nya.

Jika engkau tidak mendapatkan keadaan yang seperti ini di dalam dirimu, maka
ada satu di antara dua sebab, entah karena lemahnya keyakinan terhadap
hal-hal ini, entah karena ketakutan hati yang disebabkan kegelisahan dan
kebimbangan yang menguasainya. Hati menjadi gelisah tak menentu karena
adanya kebimbangan, sekalipun masih tetap ada keyakinan.

Siapa yang menerima madu lalu ia membayangkan yang tidak-tidak tentang madu itu, tentu dia akan menolak untuk menerimanya.

Jika seseorang dipaksa untuk tidur di samping mayat di liang kuburan atau di
tempat tidur atau di dalam rumah, tabiat dirinya tentu akan menolak hal itu,
sekalipun dia yakin bahwa mayat itu adalah sesuatu yang tidak bisa bergerak
dan mati.

Tapi tabiat dirinya tidak membuatnya lari dari benda-benda mati lainnya.
Yang demikian ini karena adanya ketakutan di dalam hati.

Ini termasuk jenis kelemahan dan jarang sekali oang yang terbebas darinya.
Bahkan terkadang ketakutan ini berlebih-lebihan, sehingga menimbulkan penyakit, seperti takut berada di rumah sendirian, sekalipun semua pintu sudah ditutup rapat-rapat.

Jadi, tawakal tidak menjadi sempurna kecuali dengan disertai kekuatan hati dan kekuatan keyakinan secara menyeluruh. Jika engkau sudah tahu makna tawakal dan engkau juga sudah tahu keadaan yang disebut dengan tawakal, maka ketahuilah bahwa keadaan itu ada tiga tingkatan jika dilihat dari segi kekuatan dan kelemahan :

1. Keadaan benar-benar yakin terhadap penyerahannya kepada Allah dan pertolongan-Nya, seperti keadaannya yang yakin terhadap orang yang dia tunjuk sebagai wakilnya.

2. Tingkatan ini lebih kuat lagi, yaitu keadaannya bersama Allah seperti keadaan anak kecil bersama ibunya. Anak itu tidak melihat orang selain ibunya dan tidak akan mau bergabung dengan selain ibunya serta tidak mau bersandar kecuali kepada ibunya sendiri. Jika dia menghadapi suatu masalah, maka yang pertama kali terlintas di dalam hatinya dan yang pertama kali terlontar dari lidahnya adalah ucapan,

"Ibu..!" Siapa yang pasrah kepada Allah, memandang dan bersandar kepada-Nya, maka keadaannya seperti keadaan anak kecil dengan ibunya. Jadi dia benar-benar pasrah kepada-Nya.

Perbedaan tingkatan ini dengan tingkatan yang pertama, tingkatan yang kedua ini adalah orang yang bertawakal, yang tawakalnya murni dari tawakal yang lain, tidak menengok kepada selain yang ditawakali dan di hatinya tidak ada tempat untuk selainnya.

Sedangkan yang pertama adalah orang yang bertawakal karena dipaksa dan karena mencari, tidak murni dalam tawakalnya, yang berarti masih bisa bertawakal kepada yang lain.

Tentu saja hal ini bisa mengalihkan pandangannya untuk tidak melihat satu-satunya yang mesti ditawakali.

3. Ini tingkatan yang paling tinggi, bahwa dia di hadapan Allah seperti mayit di tangan orang-orang yang memandikannya. Dia tidak berpisah dengan Allah melainkan dia melihat dirinya seperti orang mati. Keadaan seperti anak kecil yang hendak dipisahkan dengan ibunya, lalu secepat itu pula dia akan berpegang kepada ujung baju ibunya.

Keadaan-keadaan seperti ini memang ada pada diri manusia. Hanya saja jarang yang bertahan terus, terlebih lagi tingkatan yang ketiga.


Dikutip dari: Al-Imam Asy-Syeikh Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah
Al-Maqdisy, "Muhtashor Minhajul Qoshidin,

Edisi Indonesia: Minhajul Qashidhin Jalan Orang-orang yang Mendapat Petunjuk", penerjemah: Kathur Suhardi, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur, 1997, hal. 423-431

SUDAHKAH ANDA MENUNAIKAN SHOLAT DHUHA ?

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

SUDAHKAH ANDA MENUNAIKAN SHOLAT DHUHA ?

Sholat ini cukup hanya 2 (dua) rakaat dengan doa yg amat indah dan menyejukkan.
Waktunya sangat panjang, mulai suruq (habisnya wkt subuh) s/d menjelang masuk wkt dhuhur - logikanya pasti bisa menunaikannya.
Namun di-muakkadkan (dianjurkan dg sangat) utk dilaksanakan sebelum kita memulai pekerjaan kita.

Sehingga niat kita bekerja adalah semata-mata bernilai ibadah.

Dengan demikian pekerjaan kita, insyaalloh, akan mendapat ridho dari Alloh SWT. Amiin.

Lihat dan saksikanlah (harap diartikan menjadi saksi atas keindahan dan kesejukan) doa dhuha ini -
Masya Alloh :


Ya Alloh, bahwasannya waktu dhuha itu adalah waktuMU,
dan keagungan itu adalah keagunganMU,
dan keindahan itu adalah keindahanMU,
dan kekuatan itu adalah kekuatanMU,
dan perlindungan itu adalah perlindunganMU,

Ya Alloh, jika rizkiku masih di atas langit,
maka turunkanlah,
jika masih di dalam bumi,
maka keluarkanlah,
jika masih sukar,
maka mudahkanlah,
jika (ternyata) haram,
maka sucikanlah,
jika masih jauh,
maka dekatkanlah,

Berkat waktu dhuha,
keagungan,
keindahan,
kekuatan dan kekuasaanMU,
limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh.

Amiin Ya Robbal Alamiin.

Bila anda tidak dapat membaca teks Arab-nya waktu berdoa, bacalah teks Indonesianya saja secara khusu' dan tawaddhu' (dengan kerendahan hati).

Insya Alloh kita akan menjadi orang yang :

1. Tawaddhu' [penuh dengan kerendahan hati alias tidak sombong (tinggi hati) - apapun pangkat dan kedudukan kita.
2. Percaya bahwa bekerja itu adalah bernilai ibadah, sehingga apapun yang menjadi tugas kita, seberat apapun, insya Alloh, akan mendapat ridho dan pertolongan dari Alloh SWT.
3. Percaya segala sesuatu di dunia ini ada yang Maha dari segala-galanya.
4. Dihapuskan segala dosa meskipun dosa itu sebesar buih lautan . (Al-hadist).

Demikian dan semoga risalah kecil ini akan menjadi " sesuatu yang dapat menggugah " kita untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Jazakumulloh khoiron katsiro.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh